Ketika Orang mendengar makanan jakarta banyak orang yang ingin membelinya. misalnya pada tanggal 22 juni,karena tanggal tersebut adalah ulang tahun jakarta. Dan dijakarta banyak yang menjual makanan dari jakarta. Oleh sebab itu banyak yang membeli,Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang menjadi
budaya kuliner khas kota Jakarta yang saya suka (hehe, makanan dan minuman khas
kota Jakarta itu banyak tapi yang saya sukai itu terbatas jumlahnya. Jadi, yang
saya tulis disini hanya yang saya sukai saja) :
1. Kue Rangi.
Kue Rangi,pasti kalian sudah mengenalnya. Yap betul kue rangi ini termasuk makanan asli Betawi atau Jakarta. Kue Rangi ini terbuat dari tepung beras (beras putih yang ditumbuk halus. Kata orang dulu, jika memakai tepung beras yang sudah jadi hasilnya malah kurang enak) lalu adonan tepung beras tersebut dipanggang di atas cetakan berbentuk setengah lingkaran di atas api kecil. Setelah matang, kue diangkat dan dimakan dengan lelehan air gula merah yang berwarna coklat dan pekat. Rasanya gurih dan manis.
gambar diambil dari sini
2. Asinan Betawi
Apa bedanya asinan betawi dengan asinan bogor? Saya pernah menanyakan ini pada penjual asinan betawi. Jawaban mereka: asinan betawi yang jual orang betawi sedangkan asinan bogor yang jual orang bogor. Hahahaha... what a silly answer?
Oke. Dari hasil gugling, ternyata asinan betawi itu
personilnya adalah sayur-sayuran yang diasinkan (kol, sawi, wortel) lalu diberi
bumbu kacang (saus kacang yang juga diberi cuka dan rasanya sedikit asin gurih
manis), lalu ditaburi kerupuk kuning. Sedangkan asinan bogor hanya terdiri dari
buah-buahan saja, yang diasinkan dan disuguhkan bersamadengan kuah tempat
buah-buahan tersebut diasinkan.
Lalu, kenapa di Bogor juga dijual asinan yang mirip asinan
Betawi hingga sulit dibedakan itu asinan bogor atau asinan betawi? Karena,
orang betawi sudah banyak yang tersingkir dari kota Jakarta dan mereka
bermigrasi ke daerah pinggiran Jakarta, terbanyak tinggal di daerah Bogor dan
sekitarnya. Nah, otomatis mereka membawa serta budaya mereka, termasuk makanan
khas mereka. Jadilah tertukar-tukar dan menyerupai wisata kulinernya.
gambar diambil dari sini
3. Kue talam.
Kue ini terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan santai dan gula lalu dikukus. Setelah jadi rada-rada lengket memang tapi enak banget.
Nah, saya akan memberi tips cara memotong kue tersebut:
yaitu dengan cara: bungkus pisau kita dengan plastik. Lalu potong deh kuenya.
Dijamin deh insya Allah pisau tidak ikut lengket dan kuenya juga lebih mudah
dipotongnya.
gambar diambil dari sini
4. Kerak Telor
Kerak telor merupakan makanan khas Betawi yang sangat terkenal terutama pada saat acara Pekan Raya Jakarta. Kerak telor hampir mirip dengan martabak, perbedaanya terletak pada isi dan cara memuatnya. Isi kerak telor adalah ketan dan ubi. Cara memasak kerak telor, yaitu dengan dipanaskan di atas tungku arang.
5. Nasi Uduk
Hampir semua masyarakat Jakarta (sekalipun bukan orang Betawi) mengenal nasi uduk. Nasi uduk sangat familiar sebagai sarapan di Jakarta. Mirip dengan nasi liwet, nasi uduk yang terbuat dari beras putih dimasak bumbu-bumbu. Bumbu-bumbu nasi uduk tersebut seperti garam, santan, daun serai, daun salam, dan daun jeruk. Rasa nasi uduk sangat lezat dan gurih. Nasi uduk biasa dimakan dengan telur dadar yang diiris, semur jengkol, ayam goreng, empal, kentang balado, dan sambal kacang.
6. Nasi Ulam
Nasi ulam merupakan makanan khas Betawi yang juga mendapat pengaruh dari budaya kuliner Cina. Nasi ulam biasanya memakai nasi pera yang disiram dengan semur kentang/ semur tahu/ semur telur. Nasi ulam juga ditambah dengan cumi asin goreng, bihun goreng, telur dadar iris, dan perkedel kentang. Nasi ulam bertambah nikmat dengan tambahan daun kemangi, sambal, bawang goreng, dan taburan kacang tanah tumbuk.
7. Ketupat Sayur/ Lontong Sayur
Ketupat sayur merupakan makanan khas Betawi yang biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Ketupat sayur terbuat dari irisan ketupat/ lontong dengan kuah santan yang gurih. Taburan ketupat sayur berupa bawang goreng, kacang kedelai, dan kerupuk/emping
8. Gado-gado
Gado-gado merupakan salah satu kuliner kebanggan Indonesia. Orang asing menyebut gado-gado dengan sebutan ‘seladanya orang Indonesia’. Gado-gado berisi lontong/ ketupat, sayuran, kerupuk dan bawang goreng. Gado-gado bisa disantap pada saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam. Di Jakarta, banyak sekali penjual gado-gado.
9. Ketoprak
Ketoprak terbuat dari ketupat atau lontong yang berisi bihun, toge, dan tahu. Ketoprak Betawi dengan rasa yang lezat ini disiram dan diaduk dengan sambal kacang. Ketoprak juga ditaburi dengan kerupuk. Makanan khas Betawi ini termasuk makanan berat yang agak ‘ringan’.
10. Semur Jengkol
Semur jengkol merupakan satu-satunya makanan khas betawi yang tak terbantahkan lagi keasliannya. Dan kata orang semur jengkor ini enak,tetapi saya tidaj sukaMasakan khas betawi yang lain mungkin ada kembarannya di daerah lain tetapi semur jengkol hanya ada di daerah Betawi saja. Orang Betawi mampu membuat jengkol menjadi hidangan semur yang lezat. Untuk menghilangkan baunya, jengkol biasa di rendam di air kapur atau air dari rebusan tangkai padi. Dahulu, daerah Pondok Gede dan Lubang Buaya merupakan daerah di Jakarta yang banyak terdapat pohon jengkol.
11. Laksa Betawi
Laksa berasal dari daerah Cibinong yang kemudian merambah ke Jakarta dengan sebutan Laksa Betawi. Pengusaha Laksa Betawi biasanya orang Cina Betawi. Laksa merupakan jenis makanan sepinggan yang berkuah. Laksa berisi bihun, telur, perkedel, daun kemangi, dan daun kucai. Kuliner yang mendapat pengaruh dari Cina ini memiliki citarasa yang gurih dan manis.
12. Pindang Bandeng
Pindang bandeng hampir menyerupai semur tetapi ada penambahan belimbing wuluh. Rasa pindang bandeng sangat lezat dan segar. Sama dengan nasi uduk, biasanya pindang bandeng disantap saat sarapan dan dimasak pada sore hari sebelumnya.
13. Soto Betawi
Soto Betawi berkuah santan dengan isi daging sapi, tomat, dan kentang. Rasa soto betawi ini sangat lezat dan gurih. Daging soto betawi terasa empuk, dan kuahnya terasa gurih. Makanan khas betawi ini sangat cocok disantap dengan nasi putih sebagai makan siang.
14. Soto Tangkar
14. Soto Tangkar
Makanan khas yang satu ini lahir pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, orang Betawi hanya mampu membeli iga sapi yang sedikit dagingnya (tangkar). Kemudian, orang Betawi menyulapnya menjadi soto yang enak. Kini, soto tangkar ditambah dengan daging dan jeroan. Soto tangkar berkuah santan tetapi rasanya tidak terlalu ‘berat’.
15. Kue Cente Manis.
Kue yang dikukus dengan bahan yang
terbuat dari tepung hunkwe, santan, gula, dan bulir cente manis alias sagu mutiara yang sudah matang. Mereka
dibungkus dalam bungkus plastik lalu dikukus.
gambar diambil dari sini
16. Kue kembang goyang.
Lihat deh bentuknya, mirip kembang
goyang kan? Itu sebabnya kue ini disebut kue kembang goyang.
gambar diambil dari sini
17. Getuk Lindri.
Ini jenis makanan yang terbuat dari
singkong yang diparut halus, dikukus setelah dicampur dengan gula, lalu
dipotong-potong dengan pisau bergalur khusus. Disajikan dengan parutan
kelapa
yang sudah dikukus dan diberi garam. Getuk Lindri juga bisa ditemukan di
beberapa daerah di Jawa. Bisa jadi, ini bukan asli Betawi tapi budaya
kuliner Jawa yang dibawa oleh para migran ke BEtawi tempo dulu.
Entahlah.
gambar diambil dari sini
18. Roti Gambang.
Hayooo... sudah pernah dengar makanan ini
belum? Ini makanan yang nyaris punah sebenarnya. Waktu saya kecil banyak dijual
orang tapi sejak banyak orang betawi yang migrasi ke luar kota Jakarta, sudah
jarang saya lihat warung-warung menjual makanan ini.
Roti gambang sebenarnya sejenis dengan kue bolu, hanya saja bedanya dia tidak memakai
gula putih tapi memakai gula merah sebagai pemanis makanannya. Jadilah akhirnya
warnannya coklat seperti gula merah.
gambar diambil dari sini
19. Roti Buaya.
Di sungai Ciliwung itu, yang sekarang sering
meluap airnya di musim hujan dan bikin banjir dimana-mana, dulu waktu saya
kecil banyak buayanya sebenarnya. Ada buaya biasa, ada juga buaya putih alias
albino (buaya darat gak ada alhamdulillah di dalam sungai Ciliwung meski
sebenarnya akan lebih baik semua buaya darat dibuang ke sungai CIliwung saja ya
hehehe). Begitu banyaknya buaya yang hidup di sungai CIliwung sejak jaman
dahulu, sehingga akhirnya Masyarakat Betawi menaruh rasa hormat pada binatang
melata tersebut. Mereka selalu berharap bahwa tidak ada keturunan mereka yang
suatu hari nanti akan mati diterkam buaya. Tapi mereka juga berharap agar
keturunan mereka bisa hidup penuh wibawa, kekuatan dan kharisma seperti halnya
buaya. Akhirnya, dibuatlah roti berbentuk buaya dan roti ini menjadi syarat yang
harus ada dalam sebuah hantaran di upacara pernikahan adat Betawi.
Dalam perkembangannya, jika dulu roti buaya hanya roti manis biasa, sekarang roti buaya ada pilihan rasa di dalamnya. Ada roti buaya isi keju, coklat, coklat-keju. Dan waktu adik saya menikah dulu (dia menikah dengan orang dari Betawi), seserahan yang kami berikan adalah roti buaya dalam bentuk keluarga buaya, jadi ada ayahnya, ibunya, dan dua orang anak mereka. Lucu ya.
Dalam perkembangannya, jika dulu roti buaya hanya roti manis biasa, sekarang roti buaya ada pilihan rasa di dalamnya. Ada roti buaya isi keju, coklat, coklat-keju. Dan waktu adik saya menikah dulu (dia menikah dengan orang dari Betawi), seserahan yang kami berikan adalah roti buaya dalam bentuk keluarga buaya, jadi ada ayahnya, ibunya, dan dua orang anak mereka. Lucu ya.
gambar roti buaya yang ada di hantaran lamaran diambil dari sini
20. Es doger.
Sering lihat es ini? Saya belum menemukan asal
muasal kenapa disebut es doger tapi ini juga makanan yang berasal dari
betawi.Tapi es ini asli dari betawi. Sekarang es doger sudah merambah ke
mana-mana. Hampir di semua acara perhelatan selalu tersedia pilihan
menu es doger.
gambar diambil dari sini
21. Kue cincin.
Hei...hei... ini kue jaman saya masih kecil
dulu. Cara memakannya, yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam jari seperti
memakai cincin. Hahaha. Gak, ini khayalan kanak-kanak saya dahulu (saya dan teman-teman
memang begitu cara memakan kue ini). Kue ini diberi nama kue cincin karna
bentuknya yang mirip cincin. Bukan cincin emas yang ramping seperti sekarang
tapi cincin yang dipakai oleh encim-encim China jaman dahulu di Betawi sini.
Yaitu cincin dengan body tebal karena cincin ini terbuat dari batu giok dan
sejenisnya.
gambar diambil dari sini
22. Putu.
Jika ke Jakarta dan tinggal di tengah-tengah
perkampungannya atau di tengah komplek (sama juga bohong soalnya kalau
tinggalnya di apartemen atau hotel), di sore menjelang malam biasanya akan
terdengar suara seperti suara televisi yang siarannya sudah selesai .
"NGUNGGGGGGG." Nah, itulah suara penjual kue putu yang sedang
keliling mengedarkan dagangannya. Suara unik yang dia hasilkan itu berasal dari
uap air yang disumbat dan hanya diberi celah kecil dari sumbatan yang terbuat
dari bambu tersebut. Hasilnya, uang air yang tersumbat itupun akan keluar
sedikit demi sedikit dan tekanan udaranya menimbulkan suara berdengung yang
cukup keras. Kue putu sendiri adalah kue yang dikukus dalam sebuah bilah bambu
lalu dimakan dengan taburan parutan kelapa.
gambar diambil dari sini
23. Dodol.
Sepertinya dodol tuh makanan khas Indonesia ya,
karena hampir di seluruh wilayah Indonesi terdapat dodol. Nah, Jakarta juga
punya dodol, dan diberi nama dodol Betawi.
24. Kue cubit.
Aih, siapa yang mencubit? Siapa yang dicubit?
Hahaha.. tidak ada. Ini jenis kue yang mungil banget sehingga sekali cubit
langsung habis di mulut. Itu sebabnya diberi nama kue cubit.
gambar diambil dari sini
25. Kue pancong.
Sebenarnya ini masih saudara kembarnya kue
rangi. Karena memang bentuk dan bahan-bahan pembuatannya sama. Bedanya, kue
rangi dimakan dengan saus gula merah cair yang disiram di atas kue, sedangkan
kue pancong dimakan dengan taburan gula pasir yang ditaburi di atasnya.
gambar diambil dari sini
26. Ongol-ongol.
Dulu, saya sering tertukar-tukar jika
sedang main "A_B_C ada berapaaaa?"... yaitu ketika ternyata muncul
huruf O, dan harus menyebut nama binatang, saya sering mencetuskan nama
"ongol-ongol" sebagai nama binatang. Hahaha.. padahal yang saya
maksud dengan ongol-ongol itu sebenarnyaadalah undur-undur di bahasa Indonesia;
sedangkan ongol-ongol itu ya nama makanan ini. Bentuknya mirip agar-agar,
karena terbuat dari tepung sagu, air dan gula yang dikukus dalam loyang.
Dimakan dengan parutan kelapa.
gambar diambil dari sini
27. Kue ape.
Tau gak, masa teman saya, ibu-ibu di sekolah
anak saya, menyebut kue ini dengan sebutan "kue tete"... hahahaha.
Rada-rada porno ya. Karena menurut dia, bentuk kue ini mirip bentuk payudara
perempuan. Aih. Ada-ada saja. Bagaimana menurutmu?
gambar diambil dari sini
28. Kue Leker.
Ini sebenarnya bentuk adaptasi masyarakat
Betawi terhadap kue yang populer di meja makan penjajah mereka, yaitu orang
Belanda dan Portugis, Crepes. Tapi, dimodifikasi sehingga menjadi kue leker dan
menjadi kue khas Betawi.
gambar diambil dari sini
29. Kue cucur.
Kenapa namanya kue cucur? Hahaha. Lucu ya namanya. Usut punya usut dari
pedagang kue cucur betawi, karena cara bikinnya dengan cara meneteskan
dalam jumlah banyak adonan tersebut di atas loyang. Bahasa betawinya
"ngocor"; tapi oleh para pendatang dihaluskan jadi "ngucur", jadilah
"cucur". So simple hah? Kue sejenis ini juga terdapat di Tasikmalaya dan diakui sebagai bagian dari budaya khas Tasikmalaya.
Nah, itu artinya, kue cucur ini tidak murni dari Betawi sebenarnya. Tapi
bagian dari budaya yang dibawa oleh para migran yang datang ke Betawi
di masa yang lampau. Tapi, tetap kini sudah dianggap menjadi milik
Betawi.
gambar diambil dari sini
30. Kue lupis.
Mirip lamang dari Sumatra sebenarnya kue ini.
Hanya saja disajikannya dalam bentuk segitiga. Bisa jadi, kue ini dibawa oleh
para orang Sumatra yang mencoba peruntungan di kota Betawi tempo dulu dan
melakukan penyesuaian karena sulit untuk memasak dengan cara menaruhnya di
dalam bambu seperti halnya di Sumatra. Jadilah dimasak dengan membungkusnya
dengan daun pisang dan cara yang praktis ya dengan bentuk segitiga.
gambar diambil dari sini
31. Kue bugis betawi.
Jadi, ini dari Bugis atau dari Betawi?
Entahlah, yang pasti ini bukan berasal dari Bugis. Bahkan tidak ada hubungannya
sama sekali dengan daerah Bugis yang ada di Sulawesi sana. Tapi, ini jenis kue
yang harus selalu ada dalam setiap hantaran untuk pengantin di acara pernikahan
adat Betawi. Menurut pendapat saya, keberadaan Kue Bugis di Betawi adalah
bagian dari pengaruh banyaknya urbanisasi ke Betawi sejak jaman dahulu kala.
Ini terbukti dari keberadaan kue ini yang juga terdapat di Sumatra maupun di
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bentuknya sama, rasanya sama, yang membedakan hanya
cara membungkus kue ini saja di beberapa tempat.
gambar diambil dari sini
32. Sagon.
Sama halya dengan kue bugis, sagon yang dibuat
dari bahan dasar kelapa parut, tepung ketan dan gula yang dipanggang ini juga
merupakan kue yang menjadi bukti telah terjadinya urbanisasi ke kota Jakarta
sejak jaman dahulu kala. Mungkin karena bandar Jakarta memiliki sebuah
pelabuhan laut yang di jaman penjajahan Belanda maupun Portugis dahulu
dijadikan sebagai pelabuhan utama bagi lalu lintas dari dan keluar wilayah
Indonesia. Bandar Jakarta juga dijadikan pusat perdagangan sejak jaman
penjajahan dahulu. Itu sebabnya banyak
orang-orang yang mencoba mencari peruntungan di kota Jakarta sejak jaman
dahulu dan akibatnya membawa serta budaya lokal mereka. Kue Sagon kelapa
keberadaannya bisa kita temukan di Sumatra, Jawa dan bahkan hingga ke
Kalimantan dengan aneka macam bentuk tapi memiliki rasa dan nama yang sama di
banyak tempat tersebut.
33. Wajik.
Sama seperti halnya dodol, wajik ini sepertinya
hasil dari akulturasi budaya para pendatang dari seluruh penjuru Indonesia ke
Betawi tempo dulu. Karena, menurut saya, wajik bukan hanya dimiliki oleh Betawi
saja tapi juga di banyak tempat di Indonesia. Wajik, karena sudah diakui
sebagai bagian dari budaya Betawi maka di setiap acara penting seperti perayaan
hari Raya, seserahan di acara lamaran Pernikahan adat Betawi, merupakan jenis
makanan yang harus tersedia di dalamnya.
gambar diambil dari sini
34. Es Selendang Mayang.
Warna merah yang dihasilkan oleh
pewarna makanan di adonan tepung beras yag dicampur dengan air santan ini
memang jika diperhatikan mirip dengan selendang yang melayang di atas awan.
Mirip selendang para bidadari yang turun dari kahyangan dan selendangnya
melayang-layang di atas awan. Itu sebabnya diberi nama selendang mayang.
Jadi, es itu penampakannya adalah: kue talam beras dengan bagian warna merah di atasnya dan bagian putih di bawahnya, dipotong tipis-tipis dengan pisau bambu (kenapa pisau bambu: karena biar bekas kue yang menempel di badan pisau tidak lengket dan mengeras. Kalo di pisau bambu lebih mudah membersihkannya, cukup direndam dengan air saja pisaunya, bersih deh. Tapi kalo pisau stenlis direndam di air, bisa-bisa jadi tumpul pisaunya). Setelah diiris tipis maka irisannya dimasukkan ke dalam santan cair yang sudah diberi sirup dan es batu. SLurruupp. mantap.
Jadi, es itu penampakannya adalah: kue talam beras dengan bagian warna merah di atasnya dan bagian putih di bawahnya, dipotong tipis-tipis dengan pisau bambu (kenapa pisau bambu: karena biar bekas kue yang menempel di badan pisau tidak lengket dan mengeras. Kalo di pisau bambu lebih mudah membersihkannya, cukup direndam dengan air saja pisaunya, bersih deh. Tapi kalo pisau stenlis direndam di air, bisa-bisa jadi tumpul pisaunya). Setelah diiris tipis maka irisannya dimasukkan ke dalam santan cair yang sudah diberi sirup dan es batu. SLurruupp. mantap.
gambar diambil dari sini
Terima Kasih 😊😊😊😊

































Tidak ada komentar:
Posting Komentar